Sensasinya Mengulik Pasar Tambaklorok di Semarang


Haallooo guysss. . .

Yupss kali ini kita berjumpa di Semarang. Sebagai pembuka saya akan mengulik Pasar yang berada di wilayah Tanjungmas yaitu pasar Tambaklorok.




Bagaimana liburan kalian guys ? Pastinya seru yaa . . .

Liburan saya, saya gunakan untuk meng-explore pasar tradisional yang sebelumnya saya juga meng-explore pasar tradisional di Kota Batik, Solo. Dan kebetulan kota selanjutnya adalah kota Lumpia, Semarang.

Pasar Tambaklorok atau yang lebih dikenal dengan Kampung Tambaklorok terletak di wilayah kelurahan Tanjungmas, kecamatan Semarang Utara lama. Selain itu tempat ini juga terkenal dengan perkampungan nelayan.

Apasih yang dijual di tempat ini ? You know lah hehehe
Yupsss... Pasar ini menjadi tujuan berbelanja bagi penggemar seafood. Karena dagangan yang dijual langsung turun dari tangan nelayan jadi rasanya akan lebih berbeda dengan jika kita membeli di pasar-pasar modern. Sensasinya itulohhhh . . .

Saya tiba di Pasar ini masih terlalu siang sehingga tidak begitu ramai dan juga tidak ada aktivistas nelayan karena memang waktunya kurang tepat.

Kegemaran saya untuk meng-explore pasar-pasar tradisional lah yang membawa saya ke sini. Namun, setelah saya tiba disini dan baru berjalan tidak lama dan yang pasti sambil membawa barang wajib saya yaitu kamera, pandangan masyarakat di pasar ini tidak terlalu begitu welcome walaupun saya sudah mencoba sedikit berbincang dengan beberapa pedagang. Mungkin adaptasi saya yang kurang lama. So, temen-temen lah selanjutnya yang harus mencoba datang langsung ke sini.

Tidak bisa terlalu lama saya meng-explore pasar ini. Loh ? Yess... Karena saya ditunggu oleh driver ojek online. He he he 
Kok bisa ? Karena saya tidak menggunakan kendaraan sendiri dan akhirnya saya menggunakan jasa ojek online, namun sesampainya di sini saya tidak melihat tanda-tanda ada aktivitas ojek online. Karena khawatir nanti malah tidak bisa pulang akhirnya driver ojek online menawarkan untuk menunggu saya sampai selesai dan saya pun langsung menyetujuinya.

Apa yang saya dapat disini ? Tidak terlalu banyak sebenarnya, tetapi di sini kita bisa melihat langsung aktivitas di Pasar Tradisional tipe seperti ini. Berbeda dengan pasar tradisional lainnya karena pengaruh geografis dan budaya mereka. Masyarakat yang berdomisili di pesisir seperti ini cenderung lebih keras, sehingga wajar ketika mereka tidak nyaman jika aktivitas mereka didokumentasikan. Dari situ kita juga harus bisa menghormati bagaimana budaya yang berjalan di tempat tersebut. Dan jangan memaksakan kemauan kita. Namun, mungkin jika kita bisa lebih lama untuk berkimunikasi dengan mereka saya yakin apapun tujuan anda mereka pasti menerima.

Mau tau bagaimana sensasinya ? Yuk lah coba explore pasar tradisonal terdekat kalian.

Ok guyss sampai jumpa di postingan berikutnya dan masih di kota Semarang.

Salam

#savetraditionalmarket























1 komentar:

 

Flickr Photostream

We Heart It

Twitter Updates

Pengunjung