Mengunjungi Pasar Gede Solo

( Nampak Depan Bangunan Pasar Gede Solo )

Penjelajahan saya tentang pasar tradisional dimulai dengan salah satu pasar yang cukup terkenal di Solo, yaitu Pasar Gede Hardjonagoro yang biasa disebut dengan Pasar Gede Solo. Berdiri menjadi ruang interaksi sosial sekaligus “monumen sejarah” Surakarta. Pasar ini juga merupakan pasar terbesar di Solo.

Pasar Gede Solo terletak di pusat kota Solo, berdekatan dengan Balaikota Surakarta. Tepatnya berada di Jalan Urip Sumohardjo, Kota Solo.

Pasar ini merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa dan Belanda, sehingga pasar ini juga merupakan tujuan wisata di kota Solo. Bangunannya yang megah serta atapnya yang tinggi menjadikan pasar ini tidak terlalu pengap saat kita menjelajah di dalamnya. 

Menurut saya, pasar tradisional tidak hanya menjadi tempat untuk mencari segala jenis kebutuhan kita pokok kita namun juga sebagai salah satu tujuan destinasi wisata. Mengapa ? Karena di Pasar Tradisional kita bisa lebih tau bagaimana budaya daerah tersebut, bagaimana mereka menjalankan roda ekonomi mereka di tengah pesatnya era globalisasi dan merebaknya pasar modern.

Pasar Gede adalah pusatnya pasar kebutuhan pokok. Seperti aneka sayur, buah-buahan, daging, aneka bumbu, dan dapat ditemui juga pedagang aneka bunga. Cukup luas memang bangunan Pasar Gede ini, namun jika anda berkunjung ke pasar ini tidak perlu khawatir karena di dalam pasar sudah terdapat tulisan untuk blok-blok kebutuhan yang dijual.

Yang unik dari pasar ini adalah Pasar Gede terletak di daerah Pecinan, sehingga beberapa bangunan di sekitar pasar Gede merupakan bangunan khas Pecinan. Di sebelah selatan Pasar Gede juga terdapat sebuah Klenteng yang bernama Vihara Avalokitesvafara Tien Kok Sie.

Selain itu, spot Pasar Gede Solo ini sangat cocok untuk kalian para pecinta Human Interest Photography. Gimana ? Tertarik untuk mengunjunginya ?

Pasar tradisional juga tidak kalah asiknya dengan pasar modern. Peduli dengan eksistensi pasar tradisional berarti kalian telah berusaha menjaga pasar tradisional di era modern ini. 

Sampai berjumpa di pasar tradisional lainnya. 

Salam

#savetraditionalmarket
























1 komentar:

 

Flickr Photostream

We Heart It

Twitter Updates

Pengunjung