Pasar Tradisional Makin Sepi. Mengapa ?


( Photo by : @destywardhani )

Pasar Tradisional sudah dikenal oleh masyarakat sejak puluhan abad lalu. Semua kebutuhan sehari-hari ada di pasar tradisional. Hampir semua kalangan masyarakat tahu dan pernah berkunjung ke pasar tradisional. Namun, semakin hari semakin mencemaskan nasib pasar tradisional di era serba modern ini. Mengapa ? Merajalelanya pasar modern belakangan ini menambah suram nasib pasar tradisional. Persaingan menjadi tidak seimbang. Minimnya peran pemerintah sebagai regulator membuat pasar sedemikian "keras" bagi para pelaku pasar tradisional. Hukum rimba pun secara tidak langsung mulai sangat terasa. Siapa yang kuat, bermodal besar, dia yang berkuasa. 

Dampak yang dirasakan pedagang di pasar tradisional adalah berkurangnya pembeli. Mungkin sudah beralih ke minimarket yang hampir disetiap tepi jalan ada. "Sekarang pasar sudah tak seramai dulu nduk, sepi sekali." ujar mbah kupat, Jumat (8/1). Seorang nenek-nenek yang berjualan di pasar Beringharjo berpuluh-puluh tahun. 

Kalau pemerintah membiarkan menjamurnya minimarket dan pasar modern lain nya lalu bagaimana nasib pasar tradisional dan nasib pedagang didalamnya ? 

Hmmm.. Mungkin pemerintah harus merelokasi pasar-pasar tradisional agar tidak lagi terkesan kumuh dan mengembalikan minat pembelinya. Karena selain harganya terjangkau, di pasar tradisional kita bisa menawar harga barang yang kita beli. 

#savepasartradisional.

Di bawah ini adalah beberapa foto seputar pasar Beringharjo.







All photo are by me. For more photo click https://flic.kr/s/aHskp1WRQr



















0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream

We Heart It

Twitter Updates

Pengunjung